Minggu kemarin, penulis terlibat dalam kegiatan Bimbingan Teknis bagi guru-guru Matematika yang mengajar di RSBI. Acara yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen MANDIKDASMEN, DEPDIKNAS ini berlangsung di Puncak.
Sesuai dengan skenario, pada tahap awal penulis bersama tim pembina lainnya, meminta guru secara sukarela mempraktikkan pembelajaran matematika dengan bahasa Inggris di depan teman-temannya. Dengan asumsi bahwa mereka telah mengajar sedikitnya dua tahun, penulis yakin praktik ini akan berjalan lancar. Dalam kenyataannya, praktik pun berjalan lancar. Guru mampu menggunakan bahasa Inggris dengan cukup baik, penuh percaya diri, dan gaya menjelaskannya di depan kelas juga cukup baik.
Namun demikian, penulis melihat bahwa praktik pembelajaran yang dilakukan lebih banyak bersifat seperti pembelajaran tradisional. Guru lebih banyak berceramah atau memimpin tanya jawab di depan kelas. Guru lah yang lebih banyak memegang kendali terhadap belajar siswanya. Pembelajaran lebih bersifat teacher centered dan direct instruction.
Mengingat saat ini sudah bukan waktunya guru yang lebih aktif dalam membelajarkan anak, maka penulis memodelkan sebuah pembelajaran yang berbeda. Penulis mengenalkan suatu konsep baru dalam matematika, yang penulis sebut dengan ETPF, menggunakan pembelajaran konstruktivis. Dengan menyediakan contoh dan bukan contohnya, penulis meminta peserta menemukan dan mengkonstruksi sendiri definisi dari ETPF tersebut.
Hasilnya tampak luar biasa. Suasana kelas yang tadinya lemas, lesu, kurang bergairah, berubah menjadi riuh (meskipun tidak mengganggu kelas sebelah), aktif, asyik, dan menyenangkan. Semua peserta berusaha memahami konsep dengan baik.
Nach...
Ada yang tertarik untuk mengetahui model pembelajaran yang telah penulis lakukan? Kalau ya, silahkan diunduh karya penulis itu di sini. Semoga bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi pembelajaran matematika yang lainnya.
Salam
1 komentar:
Sebuah contoh nyata pembelajaran matematika konstruktivistik. Bisa dicoba pada topik yang sama atau topik-topik yang lain. Terima kasih, Pak As'ari, sekalian mohon ijin blognya saya taut.
Posting Komentar