MAHKOTA DEWA

MAHKOTA DEWA
Inilah gambar dari Mahkota Dewa... Tanaman ini dipercaya banyak menyembuhkan penyakit... Nach... Apakah ada di antara teman-teman yang memilik data tentang pertumbuhannya? Adakah model matematika yang bisa kita kembangkan dari data-data itu? ... Kalau pun tidak... apakah mungkin kita bisa belajar matematika daripadanya?

Jumat, 30 Oktober 2009

PERBANDINGAN SENILAI DAN BERBALIK NILAI

Pada waktu penulis membimbing PLPG, penulis sangat senang dengan ide pembelajaran matematika yang ditampilkan oleh salah seorang guru dari Magetan, ustadz Miftahul Khoir. Sebagaimana guru lainnya, pada waktu praktik pertama, dia lebih banyak berceramah mengajari murid-muridnya. Saya katakan kepada semua, termasuk dia, bahwa praktik pembelajaran seperti itu harus dihilangkan. Saya berikan konsultasi kepada para guru esok harinya untuk membuat RPP yang lebih student centered, lebih banyak aktivitas siswanya daripada penjelasan dari guru.

Nach... pada waktu praktik yang ketiga, dia melakukan praktik pembelajaran matematika yang luar biasa INSPIRING... teman-temannya pun belajar dari praktik dia. Karena itu, saya rasa tidak ada jeleknya kalau praktik pembelajaran itu saya sampaikan di blog ini.

Teman-teman sekalian,

Dia memulai pembelajaran dengan mendongeng. Dia ceritakan bahwa ada seorang gadis desa, umur 10 tahun, yang cantik. Hari ke hari dia makin menyadari bahwa dia cantik sehingga dia pun mulai bersolek dan kelihatan makin cantik. Banyak laki-laki yang tertarik kepadanya sehingga kemudian dia menikah. Pada waktu menikah itu, kurang lebih usia 20 tahun, dia kelihatan cantik sekali.

Pada waktu usia 25 tahun, setelah melahirkan anaknya yang pertama, dia sudah mulai direpotkan dengan pekerjaan mengurus anak dll. Dia tidak lagi memiliki kesempatan untuk bersolek. Semakin lama semakin banyak anaknya dan ia pun makin lama makin berkurang kecantikannya.

Sampai akhirnya dia menginjak usia tua. Rambutnya beruban dan kulitnya keriput sehingga kecantikannya boleh dibilang sudah tinggal bekas-bekasnya saja.

Nach... sampai di sini pak guru ini menghentikan ceritanya.

Dia pun kemudian memberikan masing-masing satu grafik kepada setiap kelompok siswa. Ada yang berbentuk fungsi logaritma, fungsi linier, fungsi kuadrat. Kepada setiap kelompok, pak guru ini meminta anak untuk menyelidiki apakah grafik ini cocok dengan jalannya dongeng yang diceritakannya.

Ternyata murid-murid (yang nota bene para guru) aktif sekali mengerjakan tugas ini. Mereka mencoret-coret grafik yang tidak sesuai dan menawarkan grafik yang menurut mereka bagus. Al hasil, pelajaran berlangsung asyik, menyenangkan, dan menggairahkan.

Para siswa pun diminta untuk berbagi dengan kelompok lain.

Selanjutnya, si guru memilih grafik yang cocok dengan cerita dalam dongeng tersebut dan memberikan tanda pada bagian yang menanjak sebagai perbandingan senilai, dan pada bagian yang menurun sebagai perbandingan berbalik nilai.

Sungguh luar biasa ilustrasi yang diberikannya

Meskipun setelah pembahasan dalam bentuk abstraknya kurang menarik, tetapi penulis sangat tersentuh dengan ide pembelajaran yang ditampilkannya.

Semoga bermanfaat.

Salam

Tidak ada komentar: