Beberapa waktu yang lalu saya diminta untuk menjadi nara sumber dalam workshop tentang pembelajaran kontekstual di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SMP Negeri 1 Probolinggo. Menurut Kepala Sekolah dan para guru, sebenarnya mereka sudah sering mengikuti pelatihan tentang pembelajaran kontekstual baik di dalam sekolah itu sendiri maupun di luar sekolah. Namun, mereka merasa masih belum "ngeh" dengan apa itu pembelajaran kontekstual. Karena itu, mereka meminta saya memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang pembelajaran kontekstual, terutama 7 komponen utama CTL.
Saya kemudian membuat power point tentang prinsip-prinsip yang diakibatkan oleh tujuh komponen itu. Satu demi satu saya ajak teman-teman untuk membahasnya, dan satu per satu pula saya melayani teman-teman mengembangkan ide-ide pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran itu.
Meskipun masih harus berlatih lagi, dan mungkin dalam jangka waktu yang panjang, dari refleksi teman-teman, mereka mengatakan bahwa "hal-hal yang menyumbat telinga mereka, seakan-akan terkuak". Mereka menjadi lebih faham dan lebih sadar bahwa pembelajaran mereka selama ini masih kurang kontekstual.
Mereka pun sempat mempraktikkan ide pembelajaran yang telah dibuatnya, dan mereka sempat pula melakukan refleksi. Mereka melihat bahwa pembelajaran yang mereka lakukan saat itu telah ada peningkatan ditinjau dari sisi kontekstualnya dibanding dengan yang biasanya dilakukan. Saya pun menegaskan bahwa antara kontekstual dan bukan kontekstual ada semacam suatu kontinuum. Ada gradasi yang bertahap dari bukan kontekstual ke kontekstual. Mereka harus terus menerus berusaha agar sifat kontekstual dari pembelajaran mereka dari waktu ke waktu menjadi semakin baik.
Satu hal yang sangat menyenangkan hati saya pada waktu itu, ternyata teman-teman yang bukan bidang studi matematika pun menjadi mengerti tentang pembelajaran kontekstual itu. Mereka merasa menjadi lebih "plong" dengan pemahaman baru mereka.
Karena itu, saya ingin agar teman-teman ikut mengerti dengan apa yang telah saya berikan di sana. Saya membuat power point tentang prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual. Kalau teman-teman berkeinginan untuk mengetahui dan bahkan menggunakan power point tersebut, dengan senang hati saya mempersilahkan teman-teman untuk mengunduhnya di sini. Semoga bermanfaat.
Salam
MAHKOTA DEWA
Selasa, 03 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2009
(67)
-
▼
Februari
(15)
- MENJADIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERPERAN UNTUK ...
- HIMPUNAN KOSONG: TUNGGAL ATAU JAMAK?
- STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
- BUKU CLASSROOM LANGUAGE UNTUK GURU-GURU RSBI
- ALGEBRA TILE
- JAWABAN SOAL NO 2 HARI 2 OSN SMP NAS 2008
- JUMLAH BARISAN TAK HINGGA
- MODEL, STRATEGI, METODE, DAN KETRAMPILAN MEMBELAJA...
- MENENTUKAN KUARTIL DATA
- TENTANG NILAI MUTLAK
- SEPULUH METODE PEMBELAJARAN
- TOPIK UNTUK PENELITIAN PTK
- BOLEHKAN KALKULATOR DIGUNAKAN SISWA DI KELAS?
- JAWABAN SOAL NO 1 HARI 2 OSN SMP NAS 2008
- PRINSIP PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
-
▼
Februari
(15)
2 komentar:
more clearer for me than before, tanks a lot. I like your modeling from the concept ( like change volum )
Mas Gatut
Anda dan teman-teman di SMP 1 Probolinggo mudah-mudahan termasuk kelompok orang yang beruntung seperti yang dikemukakan oleh Ali bin Abi Tholib... yaitu orang yang hari ininya lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini... semoga terus berlanjut dan semoga ilmu itu menjadi ilmu yang bermanfaat
Salam
Posting Komentar